Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Misterius Sang Drakula (1)

Benarkah keberadaan drakula, vampir atau monster penghisap darah?. Ini adalah pertanyaan sebagian besar orang setelah menonton film drakula, twilight, vampir versi mandarin dan banyak film horor lainnya.

Drakula sendiri ternyata punya sejarah misterius di masa lalu hingga bisa menjadi populer pada saat ini.

Kisah Drakula Kecil

Nama Drakula adalah nama lain dari Vlad III “Tepes”, putra  Vlad II  yang menjadi Gubernur Wallachia saat itu.

Saat itu Wallachia merupakan daerah yang dikuasai oleh Kesultanan Utsmani, dan sebagai jaminan kesetiaan, Vlad III (Dracula) yang merupakan putra Vlad II dan adiknya dibawa untuk dididik dan dibesarkan di Kesultanan Utsmani
 

Vlad III di Kesultanan Turki dididik di kesatuan Jannisari bersama adiknya Radu Cel Frumos. Di Jannisari mereka belajar di kesatuan militer terbaik pada masa itu. 

Usia Dracula atau Vlad III waktu itu masih belia, 13 tahun, selisih satu tahun lebih tua dari Mehmed II.

Walaupun dididik di Kesultanan Turki yang secara Islami, Drakula masih menyimpan dendam dan kekesalan karena Turki menguasai tanah kelahirannya. Bahkan Drakula menjadi bagian dari kelompok rahasia Ordo Naga yang dibentuk saat itu untuk memerangi Kesultanan Turki.

Dalam Hati sang Drakula sangat menyimpan kebencian mendalam terhadap Turki dan ajaran Islam.

 

Drakula Menjadi Penguasa Wallachia

Pada tahun 1447 kekuasaan Vlad II (Ayah Drakula) di Wallachia dikudeta, diambil kekuasaannya oleh John Hunyad. Kesultanan Utsmani kemudian mengirimkan tentara untuk membebaskan Wallachia dari kekuasaan John Hunyad.  

 

Setelah misi itu selesai, Jhon Hunyad dikalahkan dan Wallachia dibebaskan Sultan Turki masa itu (ayah Mehmed II) meminta Vlad III atau Sang Drakula untuk menggantikan kepemimpinan ayahnya di Wallachia.

Namun sayang sekali, saat menduduki jabatan di Wallachia ternyata Vlad III Drakula yang sangat membenci Kesultanan Turki dan ajaran Islam membelot tidak lagi mengakui Wallachia sebagai bagian dari Kesultanan Turki.

Vald III Drakula yang telah mendapatkan pendidikan militer dari Kesultanan Turki dengan mudah merebut benteng-benteng Kesultanan Turki di wilayah sekitar kekuasaannya masa itu. Hal ini karena dia menguasai seni perang dan telik sandi militer Turki.

Penduduk dan tentara Turki yang berhasil dikalahkan kemudian disiksa secara sadis dan tidak berprikemanusiaan oleh Vlad III Drakula.

________

Pada akhir tahun 1453 Sultan Mehmed II atau yang bergelar Al-Fatih mengirim beberapa utusannya untuk meninjau kondisi di Wallachia. Namun Vlad III Drakula menangkap utusan ini, menyiksa dan memaku sorban mereka ke kepalanya

Berawal dari peristiwa tragis itu, pada tahun1461 Sultan Mehmed II mengirimkan panglima Hamzah Bey  beserta 1.000 pasukan untuk mengadili Drakula dan mengamankan wilayah di Wallachia. 

Misi dari Kesultanan Turki ini gagal karena strategi perang yang digunakan dapat dengan mudah terbaca oleh Vlad III Drakula. Tentara-tentara Kesultanan Turki itu pun dibantai dengan kejam oleh Vlad III Drakula. Salah satu bentuk pembantaian Vlad III Drakula itu adalah dengan menyula, menusuk anus hingga tembus kepala. 

Pasukan Kesultanan Turki yang dibantai kemudian dibariskan hingga membentuk seperti hutan mayat mengerikan. Panglima Hamzah Bey diletakkan di tengah hutan mayat di tempatkan di pokok kayu paling tinggi.

Karena model pembantai yang sadis seperti itu maka Vlad III Drakula mendapat julukan “Tepes” atau “The Impaler” – “Sang Penyula”.

Drakula Dikalahkan

Sultan Mehmed II lalu memerintahkan Radu Cel Frumos, adik dari Vlad III Drakula untuk memimpin 90.000 pasukan untuk menghadapi Drakula. 

Radu adalah adik Drakula yang sama-sama pada masa kecil diboyong ke Kesultanan Turki untuk diajarkan Islam, dan Radu Cel Frumos tumbuh dengan keislaman yang baik.

Radu bersama 90.000 pasukan menerobos hutan dan tanah berbukit Rumania untuk menyerang kakaknya Drakula yang bertahan di benteng ‘Catatea Poenari’.

Peperangan ini berlangsung cukup alot. Hal ini karena Cetatea Poenari memiliki medan tanah yang terjal dan sulit ditembus. 

Akhirnya pada tahun 1462 Radu mengerahkan serangan puncaknya di Benteng Poenari saat malam hari yang dikenal “Atacul de Noapte” – “The Night Attack”. Serangan ini berhasil mengalahkan Drakula dan pasukannya. 

Drakula kemudian melarikan diri dan meminta perlindungan dari John Hunyad yang sebelumnya telah membunuh ayahnya.

Era Kemenangan Kesultanan Turki Utsmani

Radu Cel Frumos setelah mengalahkan Vlad III Drakula kemudian ditunjuk sebagai Wellachia yang baru. Wellachia yang aman dan sentosa kembali menjadi wilayah Kesultanan Turki Utsmani.

Sedangkan Drakula hidup sebagai orang pelarian dan meminta suaka kepada orang yang dulu membunuh ayahnya sendiri. Drakula hidup dibawah bayang-bayang masa lalu yang kelam. 

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya dikabarkan kalu Drakula tewas dalam salah satu perang tertebas pedang pasukan Turki. Kepala Drakula kemudian dibawa ke untuk diperlihatkan pada masyarakat Turki.


Posting Komentar untuk "Sejarah Misterius Sang Drakula (1)"